The Imitation Game: Dua Sisi Kehidupan Alan Turing, si Penggagas Komputer

Para pemain The Imitation Game dalam premiere film tersebut di New York, Amerika Serikat. (*)
Para pemain The Imitation Game dalam premiere film tersebut di New York, Amerika Serikat. Foto: The New York Times. (*)











Alan Turing dari Korban Perundungan, Manusia Cerdas, hingga Menjadi Homoseksual

Ternyata kekalahan Jerman dalam perang di Eropa, ada campur tangan seorang matematikawan dan analis kata sandi. 

Namanya Alan Turing.

Tapi tak banyak yang tahu identitas mereka Turing dan 5 rekannya yang bekerja secara rahasia tersebut. 

Karena begitu rahasianya tugas mereka, ketika ada kebocoran sedikit saja, mereka langsung dieksekusi mati. 

Alasannya tindakan tersebut dianggap sebagai penghianatan tingkat tinggi.

Oleh karena itu, mereka diwajibkan berbohong kepada siapapun mengenai tugas mereka tersebut.

Peran penting mereka dikupas dalam film The Imitation Game yang diproduksi oleh Black Bear Pictures dan Bristol Automotive pada 2014. 

Nama lengkapnya Alan Mathison Turing yang lahir pada 23 Juni 1912. 

Awalnya alan Turing adalah seorang dosen matematika. Sejak kecil, pria dengan otak encer ini sangat menyukai matematika. 

Dari matematika pula akhirnya ia masuk ke dunia intelijen Inggris dan terlibat dalam perang dengan Jerman yang saat itu dipimpin oleh Adolf Hitler.

Pada masa perang tersebut, seluruh negara Eropa sedang berperang menghadapi pasukan Nazi. 

Namun ia tidak terlibat dalam perang di garis depan.

BACA JUGA: iPhone 15 Series Resmi Dijual Hari Ini. Ini Daftar Harga, Kelebihan, dan Kekurangannya!

Ia bersama timnya berjuang memecahkan kode rahasia yang dikirim dari kantor pusat Nazi kepada seluruh pasukan Nazi di seluruh Eropa. 

Lewat pesan rahasia inilah seluruh perintah dan komando Nazi terpusat. 

Pada masa itu, tak ada satupun intel Inggris dan Eropa yang mampu memecahkan pesan yang dikirim oleh Nazi kepada pasukannya. 

Memang, pesan yang dikirim oleh Nazi bisa diketahui secara lengkap oleh tentara Inggris.

Pesan yang dikirim tersebut terlihat seperti pesan biasa yang tak memiliki rahasia.

Sayangnya isi pesan tersebut tak bisa dipahami oleh siapapun!

Mereka pun putus asa untuk mengungkap rahasia dalam pesan tersebut. 

Selama mereka berusaha mengungkap rahasia, korban serangan Nazi terus berjatuhan. 

Mesin ini menjadi alat utama komunikasi pasukan Nazi. 

Pesan yang dikirim bisa berupa pengintaian musuh, penyerangan, konvoi pasukan, hingga perubahan rencana.

Hingga akhirnya pemerintah Inggris pun merekrut warganya yang dinilai punya kemampuan analisa di atas rata-rata. 

Tim inti yang berjumlah lima orang untuk proyek ini terbentuk. Termasuk juara dunia catur 2 kali menjadi anggotanya. 

Mereka adalah ALan Turing (Benedict Cumberbatch), Joan Clarke (Keira Knightley), Hugh ALexander (Matthew Goode), Peter Hilton (Matthew Beard), dan John Cairncross (Allen Leech).

BACA JUGA: Waspadai Kejahatan Perbankan lewat Akun Palsu Call Center Bank

Tugas mereka hanya 1. Yaitu memecahkan sandi rahasia Jerman yang dikirim dari mesin Enigma. 

Enigma merupakan karya insinyur Jerman Arthur Scherbius. 

Awalnya mesin ini digunakan untuk tujuan komersial. 

Tetapi karena dianggap canggih pada saat itu, mesin ini menjadi terkenal saat digunakan oleh tentara Jerman selama Perang Dunia II. 

Enigma berasal dari kata Latin aenigma yang berarti teka-teki.

Mesin ini disebut-sebut sebagai mesin kriptografi teraman di dunia pada masa perang. 

Saat seleksi tim, kemampuan Alan Turing sempat diragukan oleh petinggi militer Inggris. 

Alasannya pemecahan kode rahasia dengan matematika sangat berbeda. 

Dalam wawancara dengan petinggi militer inggris, ia mampu meyakinkan petinggi militer tersebut. 

“Pesan Nazi yang dikirim setiap pagi itu memiliki pola yang khas,” kata Turing. 

Di awal-awal bertugas, tim ini masih menggunakan cara manual untuk memecahkan rahasia dari pesan Nazi. 

Turing memprotes perwira militer Inggris karena cara yang mereka gunakan adalah cara kuno.

"Saat ini, kita sedang melawan mesin. Kita tidak akan menang melawan mesin. Kita harus membangun mesin untuk melawan mesin," kata Turing. 

Awalnya, ide ini ditolak karena untuk membangun sebuah mesin yang bisa menyaingi Enigma membutuhkan dana yang tidak sedikit. 

Turing tak putus asa.

Ia pun mengirimkan surat secara rahasia kepada perdana menteri Inggris saat itu, Winston Churchill. 

Usulan Turing disetujui. Anggaran besar dicairkan oleh pemerintah Inggris. Mesin canggih pun dibuat. 

Lawan seimbang Enigma pun hadir. Mesin tersebut dinamai Christopher!

Inilah mesin bernama Christopher yang diciptakan oleh Turing dan rekannya. Ukurannya sangat besar dan tidak praktis.Foto: Tangkapan Layar film The Imitation Game.(*)

Namun, upaya pemecahan sandi rahasia dari Enigma oleh Christopher belum membuahkan hasil. 

Kondisi ini berlangsung hingga beberapa bulan. Akibatnya, petinggi militer Inggris marah. 

Anggaran besar sudah dikucurkan, mesin baru sudah dibuat, tapi hasilnya masih nihil. 

Tim ini pun diberi tenggat waktu selama sebulan. Bila sebulan belum ada hasil, maka Christopher akan disita. 

Secara fisik, Enigma sangat efisien, canggih, dan praktis. 

Bentuk mesin tersebut hampir sama dengan mesin tik. Bisa disimpan dalam koper. Hingga sangat untuk dibawa kemana-mana.

Sedangkan Chistopher masih kalah jauh. 

Christopher berukuran lemari pakaian 2 pintu. Dan Turing membuat mesin ini menjadi 3 buah yang semuanya berukuran lemari pakaian 2 pintu.

Jika dibandingkan dengan mesin Christopher, ukuran mesin Enigma jauh lebih unggul. Kecil, praktis, dan bisa dibawa kemanapun dengan aman. Foto: Tangkapan Layar film The Imitation Game. (*)










Dalam film tersebut dijelaskan keunggulan Enigma. 

1. Jerman mengganti pengaturan mesin tersebut setiap tengah malam.

2. Mesin ini memiliki kemungkinan 159.000.000.000.000.000.000 pengaturan baru setiap hari. (Anda tidak salah menghitung angka 0-nya ada 18 buah). 

Sehingga tak heran militer negara-negara di Eropa hanya bisa mereka-reka pesan rahasia yang dikirim dari mesin Enigma Nazi ini tanpa hasil.

Trauma Masa Kecil Pemicu Homoseksual

Sekitar tahun 1928, Alan Turing sekolah di sekolah asrama Sherborne Inggris. 

Hobinya mengisi teka-teki silang (TTS).

Karena ia begitu senang mengisi TTS, ia membawa buku TTS ke sekolah. 

Di waktu senggang, ia isi TTS tersebut. 

Karena sering menyendiri untuk mengisi TTS, ia dianggap aneh dan lemah oleh teman sekelasnya. 

Ia pun sering menjadi korban keisengan temannya. Apalagi secra fisik, Alan Turing termasuk anak yang tak melawan. 

Ia hanya bisa pasrah menerima perlakuan semena-mena temannya. 

Puncaknya, ia dimasukkan ke bawah lantai kayu di kelasnya. 

Kelas Turing memiliki lantai kayu. Nah di bawah lantai kayu itu terdapat ruang yang cukup untuk seseorang bersembunyi dengan posisi tidur. 

Di bawah lantai itulah, ia disembunyikan teman-temannya. 

Dalam keadaan panik karena di ruang sempit dan sendirian, ia berusaha menenangkan diri. 

Hingga akhirmya ia diselamatkan oleh rekannya bernama Christopher Morcom yang diperankan oleh Jack Bannon.

Mereka pun akrab. Hobi mereka mirip. 

Turing senang dengan TTS, sedangkan Christopher senang dengan kriptografi alias pesan rahasia.

Dari Christopher pula Turing jatuh cinta dengan kriptografi yang penuh misteri. 

“(Kriptografi) Bukan rahasia, tapi ilmu yang brilian. Pesan yang tertulis bisa dibaca oleh siapapun, tapi tak ada yang tahu maknanya,” kata Christopher kepada Turing. 

Mereka semakin akrab.

Keakraban mereka pun dianggap lebih dari sekedar teman karib oleh lingkungan sekolah.

Keduanya sering kedapatan mengirimkan pesan rahasia menggunakan kertas oleh guru. 

Salah satu pesan mesra Turing kepada Christopher yang ditulis dengan metode kriptografi. Namun pesan ini tak pernah sampai kepada Christopher. Foto: Tangkapan Layar film The Imitation Game.(*)



Saat ketahuan, kertas mereka diambil. Ketika dibaca, guru tersebut tidak paham dengan pesan yang mereka tulis. 

Mereka menulis pesan menggunakan huruf konsonan. Secara acak. 

Akhirnya kertas tersebut akhirnya dibuang ke tempat sampah begitu saja. Mereka berdua pun hanya tersenyum.

Ada satu rahasia Christopher yang tidak diketahui Turing. Christopher mengidap TBC parah. 

Hingga pada liburan, para siswa pulang ke rumah mereka masing-masing. 

Saat masa libur sekolah usai, para siswa mlai kembali ke asrama. 

Turing pun menantikan Christopher. Teman yang ditunggu tak kunjung tiba di sekolah. 

Ia pun dipanggil kepala sekolah. 

Turing pun ditanya tentang Chritopher, termasuk isu keakraban keduanya yang dinilai berlebihan. 

Turing pun menegaskan ia tak memiliki perasaan apapun terhadap Christopher selain teman biasa. 

Hingga akhirnya, kepala sekolah mengabarkan Christopher telah meninggal dunia karena TBC. 

Di saat itulah, emosi Turing berkecamuk yang terlihat dari upayanya menahan agar air matanya tak keluar. 

Tapi ia tetap mengatakan Christopher hanya teman sekolah biasa. Tak lebih. 

Begitu kuatnya perasaan Christopher, ia pun mengabadikan nama Christopher pada mesin ciptaannya!

Orientasi Seks yang Menyimpang Terkuak oleh Detektif dan Rekan Kerja

Orientasi alan Turing yang menyimpang terkuak oleh 2 orang. 

Yaitu seorang detektif polisi Detektif Nock (Rory Kinnear) dan rekan kerjanya Allen Leech (John Cairncross).

Detektif Nock membongkar orientasi seksual Turing yang menyimpang secara tidak sengaja. 

Awalnya ia curiga Turing adalah seorang mata-mata negara asing yang beroperasi di Inggris. 

Pemicunya pribadi Turing yang tertutup saat tetangga Turing melaporkan dugaan pencurian di rumah Turing kepada polisi. 

Polisi merasa, Turing menyimpan rahasia.

BACA JUGA: Cara Enak Menulis Artikel untuk Pemula

Untuk memeriksa dan menyelidiki Turing, detektif Nock sampai memalsukan surat pemeriksaan seseorang. 

Nama sesesorang pada surat tersebut diganti dengan nama Alan Turing.

Sedangkan rekan kerjanya mengetahui identitas Turing sebagai homoseksual dari pengakuan Turing sendiri. 

Saat itu, ia memiliki perasaan dengan Joan Clarke yang merupakan rekan sejawatnya.

Bahkan keduanya sempat bertunangan. Turing memberikan sebuah cincin sederhana yang terbuat dari sebuah tali.

Joan pun mangakui ia jatuh hati dengan Turing. 

Bahkan ia tak mempermasalahkan orientasi seks Turing yang menyimpang bila keduanya menikah. 

Tapi Turing tak bisa menerima Joan. Ia lebih memilih sendiri. 


Bahkan saat Jerman kalah perang, mesin Crishtopher dibawa pulang oleh Turing ke kediamannya. 

Di kediamannya tersebut, ia merasa Christopher masih menemaninya. 

Saat itu, Joan masih menjenguk Turing meskipun ia sudah menikah dengan seorang tentara.

Dan dampak menjadi homoseksual di Inggris

Pada tahun 1952, Turing ditangkap dan diadili karena menjadi homoseksualitas.

Pada masa itu, pemerintah Inggris masih melarang keberadaan kaum homoseksual. 

Bila seorang warga Inggris ketahuan menjadi seorang homoseksual, maka ia diberi pilihan yang tak enak. 

Pertama, menjalani terapi hormon alias pengebirian kimia untuk menyembuhkan homoseksualnnya. 

Sedangkan pilihan hukuman yang kedua adalah penjara selama 2 tahun. 

Untuk menghindari penjara, Turing menjalani terapi hormon. 

Tujuan lain ia menjalani terapi ini agar ia bisa ‘tetap dekat’ dengan mesin Christopher di rumahnya.

Dari catatan yang ada, 49 ribu kaum homoseksual telah dijatuhi hukuman atas perbuatan tidak senonoh oleh pemerintah Inggris pada masa 1885-1967.

----------

Turing mengakhiri hidupnya secara tragis. 

Ia bunuh diri pada 7 Juni 1954 saat usianya 41 tahun. 

Untuk menghargai jasa besarnya, mendiang Ratu Elisabeth II menganugerahkan ampunan anumerta kerajaan pada 2013 kepada Alan Turing. 

Para ahli memperkirakan keberhasilan turing dan rekannya memecahkan kode Enigma telah memperpendek masa perang. 

Selain itu, sekitar 14 juta nyawa berhasil diselamatkan setelah misteri mesin Enigma terpecahkan. 

Pemerintah Inggris merahasiakan mesin Christopher ini selama 50 tahun lebih.

Kerja keras Turing telah menginspirasi para peneliti dari mesin ini. Yang masa kini disebut dengan komputer. (*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Waspadai Kejahatan Perbankan lewat Akun Palsu Call Center Bank

FIFA Kenalkan 4 Stadion Piala Dunia U-17 di Indonesia

Petinggi Perusahaan Jual Saham GOTO, Harga Saham Marketplace Masih Suram