Postingan

Menampilkan postingan dengan label batubara

Setahun IHSG Sideway, Rupiah Melemah, Suku Bunga Naik

Gambar
Sudah setahun terakhir IHSG bergerak mendatar alias sideway (per 25 Oktober 2023). Kondisi ini memang tak menyenangkan bagi investor/trader saham. Portofolio mereka lambat tumbuh. (*) IHSG Sepertinya Masih Sulit Naik Kondisi pasar modal di Indonesia saat ini memang kurang menggairahkan. Sudah berlangsung setahun terakhir. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tidak kemana-mana. Mendatar alias sideways! Kondisi ini sangat tidak enak. Bila bisa memilih, trader lebih memilih IHSG turun dalam. Sehingga trader/investor tahu langkah yang harus diambil.  Yaitu menghindari pasar atau akumulasi saham. Atau saat IHSG naik, maka investor/trader tak sulit memperoleh profit.  Tapi saat IHSG sideways, para investor/trader agak sulit menentukan kapan beli/jual. Lebih sering kecele.  Saat ada sinyal beli, waktunya memborong. Ternyata harga saham tidak bergerak seperti yang diprediksi.  Padahal saham tersebut sudah masuk portofolio.  BACA JUGA:  Petinggi Perusa...

BYAN, Bintang dari Sektor Tambang Batubara

Gambar
Foto: www.bayan.com.sg PT BAYAN RESOURCES Tbk sedang jadi pemberitaan.  Penyebabnya, harga saham dengan kode BYAN ini terus naik dalam sebulan terakhir.  Saham di sektor tambang batubara ini seolah menentang pergerakan IHSG yang dalam sebulan terakhir cenderung mendatar. Bahkan anjlok tajam dalam beberapa hari terakhir.  Sedangkan harga saham perusahaan tambang batubara lainnya cenderung sideways/mendatar atau turun alias downtrend. BYAN pun jadi bintang di IHSG. Kenaikan harga semakin jadi setelah saham BYAN stock split pada 2 Desember 2022 lalu dengan rasio 1:10.  Dengan demikian nilai nominal saham perseroan dipecah dari Rp100 menjadi Rp10. Sedangkan harga saham stock split dari Rp94.500 menjadi Rp9.450 per saham. Ternyata, kenaikan harga saham BYAN semakin jadi. Dari harga awal stock split Rp9.450/lembar (2 Desember 2022) kini menjadi Rp14.550/lembar pada harga penutupan 8 Desember 2022. Saham ini semakin menjadi target favorit para investor karena harganya yan...

Ternyata, Eropa Masih Butuh Batubara!

Gambar
SALAH satu dampak konflik Rusia vs Ukraina adalah harga migas dunia tak menentu. Apalagi, sebagian kebutuhan energi , khususnya minyak dan gas benua Eropa dipasok dari Rusia. Namun negara-negara Eropa banyak yang memihak pada Ukraina yang merupakan musuh Rusia pada konfil ini . Dilema. Terang - terangan men en tang Rusia, bakal dibuat semakin susah oleh Rusia. Tidak membela Ukraina artinya membiarkan negara sahabat menjadi bulan - bulanan musuh. Akibatnya negara - negara Eropa mulai khawatir dan mulai mencari sumber energi lain agar negaranya tetap ada energi. Contohnya ketika Rusia melakukan perawatan perusahaan minyak, operasionalnya dihentikan. Untuk sementara waktu. Padahal fasilitas ini berfungsi mendistribusikan minyak dan gas dari Rusia ke sejumlah negara di Eropa.   Selagi bisa, para pemimpin negara Eropa harus mengambil langkah antisipasi sebelum kondisi memburuk. Bila Rusia benar -benar menghentikan pasokan migas ke E ropa, mereka tak khawatir lagi. Negara teta...