Petinggi Perusahaan Jual Saham GOTO, Harga Saham Marketplace Masih Suram
Berita ini pun menjadi pusat perhatian para investor dan trader ritel. Para pengguna media sosial, khususnya Instagram, memberikan komentar negatif di Instagram William Tanuwijaya.
Salah satu pendiri Tokopedia ini baru saha melepas saham GOTO seri A. Jumlahnya mencapai 3.097.419.000 saham atau setara 15% dari total saham GOTO yang ia miliki.
Kemudian ada Andre Soelistyo. Pria yang menjabat sebagai Komisaris GOTO ini juga berencana menjual 998.156.000 saham Seri A. Jumlah tersebut sekitar 10% dari total saham miliknya di perseroan.
Yang ketiga adalah co-founder perusahaan yang bernama Kevin Aluwi. Namun, Kevin sudah tidak menjadi bagian ‘orang dalam’ GOTO.
Di GOTO, Kevin pernah menjabat sebagai karyawan, pejabat, direktur, dan komisaris. Ia sudah menjual saham GOTO sebagai langkah diversifikasi.
Trader dan investor saham GOTO marah dan kecewa. Kemarahan para investor/trader ritel ini dianggap wajar.
Ada anggapan bila 'orang dalam' perusahaan menjual saham perusahaannya sendiri berarti ada yang tidak beres di tubuh perusahaan tersebut.
BACA JUGA: Permintaan Rokok Ilegal Naik, Cuan Perusahaan Rokok Tetap Tinggi
Contohnya direksi dan komisaris BBCA, BYAN, dan ADRO yang pernah menjual saham perusahaan untuk urusan pribadi. Namun, tak ada sentimen negatif dari pemegang saham.
Lantas apa yang menyebabkan penjualan saham goto menjadi heboh? Salah satu alasannya adalah investor dan pemilik saham GOTO sedang mengalami floating loss.
Dari harga, saham GOTO masih dalam trend turun. Sedangkan secara fundamental, saham ini masih merugi walaupun jumlah kerugian tersebut sudah berkurang dari periode sebelumnya.
Sehingga penjualan saham oleh petinggi perusahaan menimbulkan anggapan bahwa ada sesuatu yang buruk sedang terjadi di perusahaan. Akibatnya harga saham GOTO pada 16 Oktoner 2023 lalu anjlok tajam.
Meskipun William telah melego saham GOTO, namun ia masih menjadi pemegang saham individu terbesar GOTO. Ia menjual saham GOTO di harga Rp 78 per saham. Nilai transaksinya mencapai Rp 26,2 miliar.
"Tujuan transaksi kebutuhan penting untuk pribadi,” kata R.A Koesoemohadiani yang menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan GoTo Gojek Tokopedia.
Saat ini, saham GOTO yang dipegang William sebesar 20.649.458.973 saham seri A dan B. Rinciannya adalah saham seri A GOTO mencapai 8.060.824.541, sedangkan saham seri B GOTO sebanyak 12.558.634.432 saham.
BACA JUGA: The Imitation Game: Dua Sisi Kehidupan Alan Turing, si Penggagas Komputer
Sebelum transaksi, jumlah saham seri A GOTO (langsung dan tidak langsung) mencapai 8.393.044.541 saham. Sedangkan jumlah saham seri B GOTO sebanyak 12.588.634.432 saham.
BEI: William Jual Saham GOTO Sudah Penuhi Ketentuan
Meskipun membuat heboh trader ritel dan investor, namun penjualan saham GOTO seri A tak melanggar regulasi.
Manajemen Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai penjualan saham GOTO seri A sesuai ketentuan. “Beliau (William Tanuwijaya) hanya melepas saham seri A (saham biasa) karena periode lock up berakhir 11 Desember 2022,” ujar Nyoman.
Saham seri A ini adalah saham biasa yang diterbitkan oleh emiten yang memiliki satu hak suara untuk setiap saham.
Kemudian untuk saham seri B adalah saham dengan hak suara multipel (SDHSM) yang memiliki suara multiple untuk setiap saham.
Dampak penjualan saham ini, harga saham GOTO merosot 8,22 persen ke posisi Rp 67 per saham pada 13 Oktober 2023.
Sementara itu, Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengungkapkan, penjualan saham oleh komisaris dan direksi adalah hal lazim di pasar modal.
BACA JUGA: iPhone 15 Series Resmi Dijual Hari Ini. Ini Daftar Harga, Kelebihan, dan Kekurangannya!
Menurutnya saham yang dijual adalah saham seri A yang juga dimiliki publik, aksi jual itu layaknya publik menjual saham saja.
Alasan Wiliam menjual saham GOTO untuk keperluan pribadi sesuai dengan analisa dua analis PT Mandiri Sekuritas Adrian Joezer dan Jennifer Audrey Harjono.
Keduanya menilai aksi jual saham GOTO karena alasan non fundamental, bukan fundamental.
"Sepertinya aksi jual harga saham GOTO baru-baru ini bukan karena kekhawatiran yang mendasar," tulis keduanya dalam riset publikasi per 16 Oktober di investor.id.
Dari data kustodian, tidak ada perubahan kepemilikan dua pemegang saham terbesar GOTO. Yaitu Taobao dan Softbank (SVF) memegang 8,72% sedangkan 7,62% saham miliki GOTO.
Perbandingan Grafik Harga Saham 3 Marketplace di Indonesia
Pergerakan harga saham 3 marketplace di Indonesia memang belum menggembirakan.
Secara teknikal, harga saham GOTO dan BUKA (PT Bukalapak.com Tbk) minus hingga 80 persen sejak IPO hingga pertengahan Oktober ini. Sedangkan saham BELI (PT Global Digital Niaga Tbk) naik sedikit.
Dari grafik di atas, harga Initial Public Offering atau IPO saham GOTO (garis merah) di harga Rp382/lembar pada 11 April 2022. Kini harga GOTO turun sebesar -84 persen pada 20 Oktober 2023 di harga Rp60/lembar.
BACA JUGA: Waspadai Kejahatan Perbankan lewat Akun Palsu Call Center Bank
Kemudian saham BUKA (garis hijau) saat IPO di harga Rp1.055/lembar pada 6 Agustus 2021. Sedangkan pada 20 Oktober 2023 kemarin, harga saham BUKA ditutup di harga Rp206/lembar atau turun -80 persen sejak harga IPO-nya.
Saham BELI (garis biru), saat IPO di harga Rp440/lembar pada 8 November 2022. Sedangkan harga penutupan pada 20 oktober 2023 adalah Rp452/lembar atau naik sebesar 0,44 persen sejak IPO lalu. (*)
Komentar
Posting Komentar