Inilah 4 Marching Band dari Indonesia yang Tampil di Bastille Day Prancis

Marching band taruna Indonesia tampil di Bastille Day. Foto: x.com/Kemhan_RI.

Parade militer TNI menjadi pusat perhatian pada Upacara Hari Nasional Prancis (Bastille Day) 2025 di Champs-Élysées, Paris, pada 14 Juli 2025 lalu.

Diantara beberapa negara yang hadir, Indonesia menjadi salah satu undangan dalam hari bersejarah negeri Napoleon Bonaparte tersebut.

Tidak hanya itu, marching band Indonesia mendapat kehormatan dengan menjadi pembuka defile pasukan militer.

Marching band gabungan tersebut berasal dari empat akademi elit di Indonesia. Yaitu Akademi Militer (Akmil), Akademi Kepolisian (Akpol), Akademi Angkatan Laut (AAL), dan Akademi Angkatan Udara (AAU).

Keempat akademi tersebut, marching band merupakan salah satu kegiatan ekstrakurikuler taruna.

Dari hanya sekedar kegiatan ekstrakurikuler di kampus, marching band ternyata bisa mengharumkan nama bangsa.

Berikut profil singkat keempat marching band yang memukau itu.

1. Genderang Seruling Canka Lokananta (Akademi Militer)

Inilah marching band dari Akademi Militer (Akmil). Namanya Genderang Seruling Canka Lokananta tapi lebih sering disingkat dengan Canka Lokananta.

Nama Canka Lokananta merupakan bahasa Sansekerta yang memiliki arti ‘suara merdu dari surga.’

‘Kelahiran’ Canka Lokananta ini terjadi setelah Akademi Militer yang terletak di Magelang (Jawa Tengah) dibuka kembali pada tanggal 16 April 1959.

Atraksi pemain bass drum yang berseragam loreng dan kepala Macan Tidar’ membuat Canta Lokananta unik.

Fun fact-nya adalah sejumlah alumni Canka Lokananta menjadi tokoh-tokoh nasional.

Misalnya mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono. Ia merupakan pemain genderang tenor. Kemudian, ada mantan KSAD Jend Dudung Abdurachman. Saat masih jadi taruna, Dudung bertugas menggebuk genderang. Serta KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak juga memukul bass drum.

2. Drum Corps Cendrawasih (Akademi Kepolisian)

Saat Polri berpisah dari TNI pada tahun 2000, lembaga pendidikan calon perwira kepolisian juga turut berpisah dari Akabri. Di tahun yang sama, marching band Akpol didirikan.

Tujuan pembentukan drum corps ini adalah sebagai sarana promosi Akpol dan juga bagian dari ekstrakurikuler para taruna.

Nama resminya adalah Drum Corps Cendrawasih. Salah satu ciri khas drum corps ini adalah memainkan lagu - lagu yang lebih modern.

Anggota Drum Corps Cendrawasih sebanyak 266 taruna dari tingkat III. Mereka sering mengisi acara-acara penting di negara ini.

Drum Corps Cendawasih dipimpin oleh taruna senior Tingkat IV (KADEN DC) dan dibantu oleh 4 stickmaster dan Penatarama.

3. Genderang Suling Gita Jala Taruna (Akademi Angkatan Laut)

Bisa dikatakan, marching band milik Akademi Angkatan Laut ini yang paling sering tampil di luar negeri.

Penyebabnya adalah ketika para taruna melakukan Praktek Pelayaran Kartika Jala Krida ke sejumlah negara, Genderang Suling Gita Jala Taruna selalu tampil di hadapan publik negara tersebut.

Taruna AAL baru bisa menjadi anggota Genderang Seruling (GS) Gita Jala Taruna setelah mereka menjadi Sersan Taruna (Sertar).

Marching band ini juga bertujuan untuk melatih tanggung jawab, loyalitas dan disiplin a taruna.

Hingga artikel ini ditulis, belum ada catatan resmi kapan Genderang Seruling Gita Jala Taruna dibentuk.

Bisa jadi, marching band ini dibentuk bersamaan dengan pendirian AAL pada 10 Oktober 1951 yang kala itu masih bernama Institut Angkatan Laut (IAL).

4. Gita Dirgantara (Akademi Angkatan Udara)

Sama dengan Genderang Seruling Gita Jala Taruna, marching band Akademi Angkatan Udara (AAU) yang bernama Gita Dirgantara ini juga belum diketahui kapan resmi berdiri.

Gita Dirgantara dibentuk untuk menjadi wadah atau tempat taruna AAU mengasah keterampilan dan kreativitas. Marching band ini menjadi bagian dari kurikulum pendidikan untuk mengasah kemampuan dan membentuk karakter perwira TNI AU.

Sama seperti 3 marching band di atas, Gita Dirgantara juga sudah sangat sering tampil, baik di lingkungan TNI AU maupun di hadapan masyarakat umum.

Di acara resmi, Gita Dirgantara sering tergabung dalam marching band Akademi TNI (bersama Akmil dan AAL) untuk memeriahkan acara-acara nasional.

Penampilan mereka berfungsi sebagai sarana sosialisasi dan promosi Akademi Angkatan Udara untuk menarik minat generasi muda bergabung dengan TNI AU.

Nama Gita Dirgantara berarti ‘nyanyian dirgantara’. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

IHSG Beri Sinyal Ekonomi Indonesia Suram

Permintaan Rokok Ilegal Naik, Cuan Perusahaan Rokok Tetap Tinggi

Waspadai Kejahatan Perbankan lewat Akun Palsu Call Center Bank